Rabu, 26 Maret 2014

Fungsi Zat Gizi Makro dan Mikro




     
Berdasarkan jumlah zat yang dibutuhkan oleh tubuh, zat gizi dibagi menjadi 2  kelompok yaitu zat gizi makro dan zat gizi mikro.

1.     Zat Gizi Makro
Merupakan zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang  banyak. Zat ini digunakan untuk membentuk dan memelihara jaringan sel-sel tubuh, sebagai sumber tenaga agar bisa beraktivitas dan sebagai zat pengatur sistem didalam tubuh.

Zat Gizi Makro
Manfaat
Sumber
Karbohidrat
Menghasilkan energi bagi tubuh (50-70 % dari total energi yang dihasilkan ).
Terdapat pada makanan pokok seperti beras, kenntang, jagung, sagu, singkong dan gula.
Protein
Membangun dan memelihara jaringan tubuh, pembentuk antibodi, zat kekebalan tubuh, dan membantu keseimbangan kadar air dalam darah.
Protein hewani bisa didapatkan dari ikan segar, telur, daging ayam, daging sapi, susu sapi, keju.
Protein nabati banyak terdapat pada kacang-kacangan.
Lemak
Penghasil energi tubuh, melindungi organ penting (Jantung dan Ginjal) juga janin. Lemak juga memelihara suhu tubuh dan sumber asam lemak penting (Omega 3, Omega 6, DHA) yang membantu proses pembentukan sel saraf  balita ataupun janin dimasa kehamilan.
Terdapat pada minyak tumbuh-tumbuhan (Minyak kelapa, minyak sawit, kacang tanah,  kacang kedelai, jagung), mentega, margarin, daging ayam dan  daging sapi.


Apa yang Terjadi Jika Kekurangan Zat Gizi Makro ?
Kekurangan zat gizi makro dapat menimbulkan penyakit seperti :
a.      Marasmus
Keadaan energi yang parah, umumnya terjadi pada bayi (dibawah 12 bulan) karena terlambat diberikan makanan tambahan.
Gejala : Pertumbuhan terhambat, lemak bawah tubuh berkurang, anak terlihat lebih tua, anak terlihat waspada dan lapar.

b.     Kwashiorkor  (Busung Lapar)
Disebabkan oleh kurang protein dan mikronutrien, banyak terdapat pada usia 2-3 tahun.

c.      Bayi Lahir dengan BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah)
Apabila terjadi pada balita dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak dimasa depan, karena berpengaruh terhadap kecerdasan dan tentu saja penurunan daya tahan tubuh, sehingga anak mudah sakit.



2.     Zat Gizi Mikro
Merupakan zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit, tubuh kita dapat memproduksi sendiri zat gizi ini sehingga harus diperoleh melalui makanan.
Zat gizi mikro terbagi menjadi 2 yaitu Vitamin dan Mineral.

Vitamin
     Vitamin adalah kelompok nutrien organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk berbagai fungsi bbiokimia dan umumnya tidak dapat disintesis oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan. Vitamin terbagi menjadi 2 yaitu Vitamin larut air (terdiri dari vitamin B dan C, keduanya berfungsi sebagai kofaktor enzim) dan Vitamin larut lemak (senyawa hidrofobik yang dapat diserap secara efisien jika penyerapan lemak berlangsung normal. Terdiri darri vittamin A, D, E K).

Tabel Vitamin, Manfaat Serta sumber.
Vitamin
Manfaat
Sumber
A
Penting untuk pertumbuhan, terutama kesehatan kulit, mata serta menjaga daya tahan tubuh.
1 sdm (15 gr) hati matang.
1 kuning telur sedang (50 gr) matang.
100 gr bayam matang.
100 gr wortel matang.
B :
B1, B6, B12, B kompleks
Viitamin B kompleks penting untuk mencegah penyakit beri-beri,  memproduksi dan memperbaiki sel-sel darah merah, serta mengubah karbohidrat, protein ddan lemak menjadi energi.
200 ml susu sapi segar.
75 gr pisang ammbon.
50 gr daging sapi.
10 gr kacang hijau.
600 gr telur ayam.
C
Berperan dalam penyerapan kalsium, mmencegah infeksi, membantu penyembuhan penyakit, meningkatkkan daya tahan tubuh serta mencegah kanker dan penyakit jantung.
50 gr jeruk manis.
30 gr nanas.
26 gr rambutan.
200 ml sari jeruk manis.
D
Berperan dalam penyerapan kalsium, pembenttukan dan pemeliharaan tulang bersama vitamin A dan C.
200 ml susu sapi segar.
60 gr telur ayam.
5 gr mentega.
5 gr  margarin.
5 gr minyak hati ikan.
E
Sebagai antioksidan, serta baik untuk menjaga kesehatan kulit.
10 ml minyak kelapa sawit.
K
Berperan dalam pembekuan darah, pembentukan protombin dalam hhati.
50 gr brokoli mentah.
50 gr kol mentah.
50 gr hati ayyam.
75 gr buah pisang.


Mineral
Elemen mineral anorganik yang memiliki fungsi didalam tubuh harus tersedia dalam makanan. Jika asupan kurang memadai, dapat muncul tanda-tanda defisiensi.

Tabel Mineral, Manfaat serta Sumber.
Mineral
Manfaat
Sumber
Natrium
Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
5 gr margarin.
50 gr daging sapi.
60 gr telur  ayam.
Kalsium
Berperan dalam pembentukan tulang dan gigi, serta mengatur proses pembekuan darah.
15 gr teri goreng.
38 gr sarden bertulang kalengan.
250 susu sapi.
30 gr keju
Kalium
Berperan dalam pertumbuhan sel erta memelihara keseimbangan cairan dalam tubuh.
10 gr kacang merah.
75 gr pisang.
½ cangkir bayam mentah.
10 gr kacang kedelai.
Zat Besi
Menyalurkan oksiggen keseluruh bagian tubuh, membentuk sel darah merah, meningkatkan kemampuan belajar serta berperan dalam siistem kekebalan tubuh.
90 gr daging sapi matang.
250 susu sapi.
20 gr bayam matang.
20 gr hati ayam.
90 gr ayam matang.
Iodium/ Yodium
Berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta perkembangan otak.
¼ sdt garam beriodium.
3 ons udang.
60 gr telur utuh.
Asam Folat
Penting untuk pertumbuhan, terutama kesehatan kulit, mata dan menjaga daya tahan tubuh.
250 ml susu sapi.
90 gr kacang merah rebus



Apa yang Terjadi Jika Kekurangan Zat Gizi Mikro?


Kekurangan zat gizi mikro dapat menyebabkann gangguan pertumbuhan, gangguan penglihatan, luka sulit sembuh, dan menurunnya kekebalan tubuh seperti :
a.      Anemia
Kekurangan darah akibat kekurangan zat besi.
b.     Rabun Senja
Akibat kekurangan vitamin A.
c.      Gondok
Akibat kekurangan iodium.
d.     Kerapuhan Tulang
Akibat kekurangan vitamin D dan kalsium.


Sumber :
Almatsier. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia. Jakarta.
Murray, Robert K. 2009. Biokimia Harper. EGC. Jakarta.

Sistem Endokrin



        Sistem endokrin merupakan sistem yang bekerja dengan perantaraan zat-zat kimia (hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu (sekresi interna) yang mengirim hasil sekresinya berupa hormon langsung asuk kedalam darah dan cairan limfe, beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus (saluran).
        Sistem endokrin mengatur fungsi tubuh sama seperti sistem saraf mengggunakan sinyal listrik kecil. Kedua sistem berintegrasi di otak dan saling melengkapi, tapi mereka cenderung bekerja dengan kecepatan yang berbeda.

Anatomi Sistem Endokrin Secara Umum

1.     Hipotalamus
Penghubung utama antara saraf dan hormon, menghasilkan “faktor pelepas” (hormon pengatur) yang mengalir kedalam kelenjar hipofisis.

2.     Kelenjar Hipofisis
Disebut sebagai “kepala kelenjar” yang mengendalikan sebagian besar kelenjar endokrin.

3.     Kelenjar Tiroid
Mengendalikan tingkat dan  metabolisme, termasuk menjaga berat tubuh, tingkat penggunaan energi dan frekuensi denyut jantung.

4.     Kelenjar Timus
Menghasilkan 3 hormon yang yang terlibat dalam pembentukan sel darah putih yang disebut sel T, yang berfungsi dalam sistem kekebalan tubuh.

5.     Kelenjar Pineal (Badan Pineal)
Kelenjar sebesar kacang polong ditengah-tengah otak, membentuk melatonin, serta mengatur hormon penting dalam ritme tubuh seperti siklus bangun-tidurr, juga mempengaruhi perkembangan seksual.

6.     Jantung
Menghasilkan hrmon yang disebut atriopeptin. Atriopeptin mengurangi volume dan tekanan darah seta mengatur keseimbangan cairan.

7.     Kelenjar Adrenal
Bagian korteks adrenal membentuk hormon steroid yang mengatur metanbolisme glukosa, natrium dan kalium serta menjaga keseimbangan cairan . Bagian medula menghasilkan hormon adrenal.

8.     Ginjal
Mensekresi eritropoietin, yang merangsang prosuksi sel darah merah dalam sum-sum tulang.


9.     Lambung
Membuat hormon yang merangsang produksi atau lepasnya enzim pembantu  pencernaan.

10.  Pankreas
Memiliki pulau-pulau sel yang disebut pulau langerhans yang menghasilkan 2 hormon, insulin dan glukagon. Insulin menurunkan kadar glukosa darah. Glukagon meningkatkan kadar glukosa darah.

11.  Usus
Sama seperti lambung, membentuk hormon yang merangsang pembentukan atau lepasnya enzim yang membantu pencernaan.

12.  Ovarium dan Testis
Ovarium : Estrogen (merangsang pematangan sel telur) dan Progesteron (Penebalan dinding uterus).
Testis : Androgen, termasuk testosteron (mempengaruhi karakter seksual sekunder).

Penghasil Hormon
Hormon membawa data kimiawi yang mengendalikan tingkat kerja kelenjat dan organ lain. Sel penghasil hormon ditemukan di sekeliling tubuh. Sebagian besar sel-sel itu mengelompok didalam kelenjar yang memiliki fungsi khusus seperti tiroid.
·       Kepala Kelenjar
Kelenjar pituitari atau kepala kelenjar merupakan kelenjar yang paling berpengaruh dalam sistem endokrin. Kelenjar ini merupakan dua kelenjar berbeda menjadi satu. Bagian  depan (anterior) disebut adenohipofisis. Bagian belakang (posterior) disebut neurohipofisis. Adenohipofisis membentuk sebagian besar massa dari kelenjar ini. Hipofisis anterior membentuk delapan hormon utama, yaitu :
1)     Kulit. Menghasilkan hormon perangsang melanosit (MLH).
2)     Kelenjar Adrenal. Menghasilkan adrenokortikotropik (ACTH).
3)     Tiroid. Hormon pelepas tirotropin dari hipotalamus mengendalikan pelepasan hormon perangsang tiroid (TSH/ Tiroid Stimulating Hormon).
4)     Pertumbuhan Umum dan Tulang. Menghasilkan hormon GH (Growth Hormon).
5)     Kelenjar Seks. Untuk ovarium dan testis. Menghasilkan Luteinizing Hormon (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH/ Folikel Stimulating Hormon) bagi wanita. Serta menghasilkan hormon testosteron bagi laki-laki.
6)     Kelenjar susu. Hipofisis mengeluarkan prolaktin.
7)     Otot Uterus. Oksiitosin merangsang kontraksi uterus saat melahirkan.
8)     Tubuh Ginjal. Menghasilkan Antidiuretik Hormon (ADH).

·       Kelenjar Tiroid dan Paratiroid
Tiroid terletak dileher bagian depan, dengan keempat kelenjar kecil paratiroid menempel dibagian permukaan posterior tiroid.
Tiroid

Tiroid yang bentuknya menyerupai dasi kupu-kupu menumpang dibagian atas trakea. Kumpulan sel folikel tiroid ang berbentuk bola menghasilkan tiroksin ( dan ) yang mengatur metabolisme tubuh.

Paratiroid

Kelenjar kecil paratiroid terletak disudut belakang lobus tiroid, dibagian belakang trakea. Biasanya berjumlah empat, tapi jumlah dan letak persis mereka bisa berbeda-beda.

Kerja Hormon
·       Pemicu Hormon
Rangsangan Kadar dalam Darah : penurunan kadar kalsium darah menghambat pelepasan kalsitonin dari tiroid dan merangsang paratiroid untuk melepas parathormon, sehingga kadar kalsium naik.

Langsung dari saraf : Medulla adrenal menerima serat saraf dari hipotalamus melalui sistem saraf simpatis.

Kendali Hipotalamus – Hipofisis : Saat kadar hormon seks turun,  hormon pelepas Gonadotropin (GnRh) dikirim dari hipotalamus ke hipofisis yang kemudian  melepas hormon gonadotropin. Hormon gonadotropin meningkatkan aktivitas kelenjar seks.

·       Mekanisme Kendali Hormon
Dari sifat kimianya, ada dua jenis utama hormon yang terdiri atas molekul protein  dan amino, serta yang terdiri atas molekul steroid. Hormon protein dan amino bekerja pada tempat reseptor yang tidak berubah dipermukaan sel, sedang hormon steroid bekerja pada reseptor yang bergerak dalam sel.

·       Mekanisme Umpan Balik
Kadar hormon didalam darah dikendalikan oleh mekanisme umpan balik atau siklus. Jumlah hormon tertentu yang beredar atau sedang disekresi kedalam aliran darah dideteksi dan dikirim ke unit pengendali. Bagi sebagian hormon, unit pengendalinya adalah kompleks hipotalamus-hipofisis didalam otak. Jika kadar hormon tertentu meningkat melebihi batas normal, unit pengendali berreaksi menurunkan produksi hormon. Jika kadar hormon menurun, unit pengendali bekerja lagi merangsang produksi agar kadar hormon meningkat sesuai batas yang dibutuhkan.



Tabel Kelenjar Endokrin, Hormon beserta Fungsi.
Kelenjar
Hormon
Fungsi
Hipotalamus
Thyrotropin-Releasing Hormone (TRH).

Corticotropin-Releasing Hormon (CRH).

Growth Hormone- Releasing Hormone (GHRH).
Growth Hormone Inhibitory Hormone (GHIH)(somatostatin).
Gonadotropin- Releasing Hormon (GnRH).
Prolactin- Inhibitory Faktor (PIF).
Menstimulasi sekresi TSH da prolaktin.
Menimbulkan pelepasan ACTH.
Menimbulkan pelepasan hormon pertumbuhan.
Menghambat pelepasan hormon pertumbuhan.
Menimbulkan pelepasan LH dan FSH.
Menghambat pelepasan prolaktin.
Hipofisis Anterior
Growth Hormone (GH)


Thyroid- Stimulating Hormone (TSH)

Adrenocorticotropic Hormone (ACTH)


Prolaktin


Follicle- Stimulating Hormone (FSH)



Luteinizing Hormone (LH)
Menstimulasi sintesis protein dan pertumbuhan sebagian besar sel dan jaringan.
Menstimulasi sintesis dan sekresi hormon tiroid.
Menstimulasi sintesis dan sekresi hormon adrenokortikal.
Merangsang pembentukan payudara wanita dan sekresi susu.
Menimbulkan pertumbuhan folikel di ovarium dan pematangan sperma pada testis.
Menstimulasi sintesis testosteron, merangsang ovulasi, sintesis estrogen dan progesteron.
Hipofisis Posterior
Hormone Antidiuretik (ADH)



Oksitosin
Meningkatkan reabsorpsi air oleh ginjal, menimbulkan vasokontiksi dan peningkatan tekanan darah.
Kontraksi rahim dan merangsang ekskresi air susu.
Kelenjar Tiroid
Tiroksin () dan Triiodotironin ()

Kalsitonin
Meningkatkan kecepatan metabolisme tubuh.
Menambah deposit kalsium pada tulang.
Korteks Adrenal
Kortisol

Aldosteron
Mengatur etabolisme protein, karbohidrat dan lemak.
Meningkatkan reabsorpsi natrium ginjal.

Medulla Adrenal

Epinefrin, Norepinefrin

Memiliki efek yang sama seperti efek perangsangan simpatis.
Pankreas
Insulin (sel β)

Glukagon (sel α)
Mengatur metabolisme karbohidrat.
Meningkatkan sintesis dan pelepasann glukosa dari hati ke cairan tubuh.
Kelenjar Paratiroid
Hormon Paratiroid (PTH)
Melepas kalsium dari tulang
Testis
Testosteron
Memacu perkembangan sistem reproduksi pria dan ciri seksual sekunder pria.
Ovarium
Estrogen
Progesteron
Ciri seksual sekunder wanita.
Menstimulasi sekresi getah uterus dan perkembangan alat pensekresi di payudara.
Ginjal
Renin
1,25 Dihidroksikolekalsiferol

Eritropoietin (EPO)
Bertindak sebagai enzim.
Meningkatkan absorpsi kalsium.
Meningkatkan produksi eritrosit.
Jantung
Atrial Natriuretik Peptide (ANP)
Meningkatkan ekskresi natrium oleh ginjal, menurunkan tekanan darah.
Lambung
Gastrin
Sekresi HCl
Usus Halus
Sekretin
Kalsitokinin (CCK)
Melepas bikarbonat dan air.
Merangsang kontraksi kantung empedu dan melepaskan enzim pankreas.
                                                                                                                                                                                                                                               

Sumber :
Guyton and Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi II. EGC. Jakarta.
Syaifuddin. 2012. Anatomi Fisiologi  Kurikulum berbasis Kompetensi untuk Keperawatan dan Kebidanan. EGC. Jakarta.
Winston, Robert. 2009. Ensiklopedia Tubuh Manusia. Erlangga. Jakarta.